Senin, 28 Februari 2011

Pengalamanku #3

Tanggal 27 Januari 2011, hari ketiga live-in, pagi ini kami semua bangun cukup pagi, karena pukul 4 pagi kami semua sudah harus bangun untuk melakukan tugas yang telah diberikan pada malam harinya, pagi ini aku diberi tugas untuk memandikan anak-anak di wisma Kartini bersama 3 teman yang lainnya. Setelah memandikan dan memakaikan seragam sekolah, kami ber empat menyuapi anak-anak disana. Setelah selesai, pukul 05.45 WIB aku dipanggil oleh pendamping untuk mempersiapkan diri untuk pergi ke pertanian untuk bertani disana, Siang harinya, setelah selesai kami kembali ke panti dan makan siang dan juga beristirahat sebentar namun pada waktu bertani ada kejadian yang berkesan yaitu kami di suruh menghabiskan bubur kacang hijau yang lumayan banyak hanya dengan 8 orang, rasanya hampir muntah karena banyak sekali bubur kacang hijau yang harus dihabiskan, namun sorenya pendamping yang menyuruh menghabiskan bubur kacang hijau tersebut mengaku bahwa sebenarnya kami tidak di suruh menghabiskan bubur kacang hijau tersebut, kami hanya di kerjai. Tugas siang yang aku peroleh adalah mengecat trotoar di halaman sekolah, tugas itu kami lakukan sampai sekitar pukul 18.00 WIB tanpa berhenti dan juga dengan guyuran hujan. Namun sama saja tugas tersebut belum selesai dan disuruh melanjutkannya esok harinya. Dari kegiatan hari ini aku mendapat suatu nilai yaitu kita harus tetap melakukan tugas yang telah kita berikan  sampai tuntas walaupun ada rintangan yang menghalang saat melakukan pekerjaan tersebut karena dengan pekerjaan yang tidak selesai yang kita kerjakan kita seperti memiliki beban tanggungan yang harus tetap kita selesaikan.

Pengalamanku #2

Tanggal 26 Januari 2011, hari kedua live-in, pagi itu aku bangun pukul 04.30 WIB, pagi itu masih terlihat gelap dan juga dingin, jalanan didepan wisma juga sudah ramai lalu lalang kendaraan bermotor. Kami pun bersiap-siap untuk kembali ke panti Bhakti Luhur untuk melakukan aktivitas di lingkungan sekolah. Pagi ini aku dan beberapa teman yang lain kebagian tugas untuk membersihkan toilet gedung sekolah dari lantai 1 sampai 4. Kegiatan pagi ini menurutku cukup berat, namun dengan kesungguhan melakukan pekerjaan tersebut tidak terasa waktu istirahat tiba, kami berristirahat sebentar untuk makan siang. Jam 2 siang kami menjalankan pekerjaan kami lagi, kami dibagi dalam beberapa kelompok. Aku bersama 2 teman yang lain mendapat tugas membersihkan tanggan dari lantai 1 sampai 4. Sesampainya di tangga yang akan kami bersihkan, keadaan tangga itu sangat kotor seperti jarang sekali di bersihkan. Setelah bekerja kita kira 3 jam, akhirnya pekerjaan kami itu selesai. Badan terasa sangat lelah terutama di tangan karena selama 1 hari ini aku bekerja menyikat terus, paginya menyikat toilet sorenya menyikat tangga. Setelah selesai, kami mengembalikan peralatan yang kami gunakan ke tempatnya lalu mandi dan akhirnya beristirahat. Hal-hal ini membuatku mengerti bahwa pekerjaan yang kita lakukan harus dilakukan dengan sepenuh hati supaya kita bisa puas dengan apa yang telah dikerjakan dan juga supaya tidak sia-sia dan harus tetap bersyukur dengan apa yang telah kita capai sekalipun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Aku  merasa selama ini aku belum meelakukan segala kegiatan, pekerjaan dan tugasku dengan rasa akhir yaitu puas akan proses yang telah aku lakukan, malam harinya kami melakukan breefing sebentar dan juga mendengarkan tugas-tugas yang harus kami semua lakukan besok pagi-pagi.

Pengalamanku #1

Hari itu hari selasa tanggal 25 januari 2011 hari pertama live-in, sekitar jam 09.30 WIB aku dan kelompokku sampai di tempat live-in yaitu di panti rehabilitasi anak cacat Bhakti Luhur, senang karena akhirnya sampai juga ditempat loive-in setelah semalaman berada di bus, capek  tentu, tapi dengan semangat yang aku bawa dari rumah sebelum berangkat, aku merasa bersemangat untuk melakukan live-in sosial ini. Sesampainya disana kami dibingungkan oleh pendamping disana karena makan selama disana kita harus mencari sendiri, padahal dari sekolah kami tidak diperbolehkan membawa uang. LaLu akhirnya setelah para pendamping berunding untuk menemukan jalan keluar dari masalah tersebut, akhirnya kami diberi uang oleh Bp. Franky untuk makan siang. Siang harinya sekita pukul 2 siang, aku bersama 3 teman yang lain di jemput untuk menginap di wisma tempat anak-anak yang cacat juga tinggal yaitu bernama wisma Bambu Apus. Disana kita melakukan banyak kegiatan seperti membersiihkan halaman wisma, memandikan anak yang tidak bisa mandi sendiri, memasak makanan untuk makan malam bersama higga mencucui seluruh peralatan makan yang digunakan malam itu. Disitu aku merasa aku harus lebih mandiri lagi untuk menghadapi kehidupanku sekarang dan dimasa mendatang. Tentunya aku juga bersyukur karena aku terlahir sebagai pribadi dengan organ yang sempurna. Di wisma tersebut aku juga belajar dengan kekurangan yang mereka miliki, mereka tetap berjuang untuk hidup sebagai pribadi yang normal. Mengapa aku yang lahir dan tumbuh dengan organ yang sempurna tidak bisa berjuang lebih mandiri seperti yang dilakuakn oleh teman-teman di wisma Bambu Apus. Dari kegiatan ini aku bertekad untuk semakin mandiri lagi dalam menjalani hidup yang tentunya akan lebih keras lagi di masa mendatang.

Minggu, 23 Januari 2011

Sister


            Cik Nana begitulah aku biasa memanggil, Cik Nana adalah mahasiswi akademi kebidanan di Semarang. Aku kenal dia sekitar 2 tahun yang lalu, waktu itu aku belum lama menginjak kelas 1 SMA, aku mengenaknya melalui jejaring sosial facebook yang dia berdomisili dia Semarang Jawa Tengah. Perkenalan pun trejadi dan seiring dengan berjalannya waktu, kami pun bertukar nomor handphone. Dari situlah, kami sudah seperti saudara kandung, aku menganggapnya kakak dan dia mengganggap aku sebagai adik. Kita sering share tentang apa yang di alami. Kalau sedang sedih, biasanya kita menceritakan apa yang sedang terjadi. Jujur sampai sekarang kau belum pernah melihat wajah aslinya, mungkin karena jarak yang jauh, aku di Yogyakarta sedangkan dia di Semarang.
            Sampai sekarang kita masih keep contact satu sama lain, banyak sekali cerita yang aku ceritakan dengannya, mulai dari cerita yang menyenangkan hingga cerita yang menyedihkan. Begitu pula dengannya, dia juga sering menceritakan hal hal yang suka dan duka kepadaku. Dia juga sering memberikan saran tentang masalah yang sedang aku hadapi dan akhirnya bisa terselesaikan dengan mudah. Sampai sekarang, aku merasa benar-benar seperti adik kandungnya, dimana dia sangat perhatian kepadaku. I KNOW THAT THE WAY, WILL INCREASE THE FRIENDSHIP BETWEEN US :’)

With Love :)
WI

Senin, 10 Januari 2011

Super Mom

Mamaku adalah seorang ibu yang hebat, kalo boleh berlebihan dia adalah super mom bagiku. Mamaku selalu memberi apa yang terbaik buat anak-anaknya termasuk aku. 13 tahun bersamanya adalah sebuah perjalanan hidup yang tidak singkat, banyak pengorbanan yang telah ia lakukan untukku, perjuangan selama 9 bulan tidaklah mudah dan singkat bagi seorang ibu mengandung anaknya. Suka duka pun kami lalui bersama-sama. Tapi sekarang semuanya adalah sebuah kenangan abadi yang tak mungkin terlupakan Tepatnya tanggal 14 September 2006, mamaku di panggil menghadap Tuhan karena sakit yang dideritanya setelah dirawat dirumah sakit sekitar 2 minggu. Tentu itu adalah waktu yang tergolong singkat. Waktu itu aku yang masih duduk dikelas 1 SMP belum siap menerima kenyataan ini, adikku yang terkecil saja masih duduk di TK besar. Tapi semuanya berserah kembali kepada Tuhan, Tuhan yang menentukan umur seseorang hidup didunia ini. Beberapa hari setelah kepergian mama, aku selalu teringat bayang mama yang setiap harinya menamaniku di rumah. Tapi lama kelamaan aku mulai bisa merelakan kepergiannya, hari demi hari kulewati bersama papa, kakak dan adik. Mungkin ini susah bagiku yang pada waktu itu masih berada diumur yang tergolong masih kecil, yang baru saja masuk ke bangku SMP. Sampai saat ini, aku terkadang merindukan sosok seorang ibu di rumah. Mungkin ini jalan dari Tuhan supaya anak-anaknya bisa lebih hidup mandiri lagi. Dengan adanya cobaan seperti itu, aku dituntut untuk berpikir lebih dewasa lagi dalam menghadapi segala masalah yang sedang terjadi. I ALWAYS LOVE YOU  FOREVER AND EVER MOM :’)
With love :)

Rabu, 05 Januari 2011

Sebuah Akun Haters

Hari ini baru awal sekali di tahun 2011 tepatnya 4 Januari 2011, aku baru saja terbangun dari tidur siangku,langsung kuraih handphone dan membuka twitter untuk tweeting. Tak kusangka, setelah melihat mention, ada 1 akun aneh yang menyebutkan namaku dengan tidak benar, bisa dibilang menjelekkan namaku (williskancutt). Pertama kali pastilah aku terkaget ada apa ini, ternyata akun tersebut adalah hatersku dimana akun tersebut akan membuktikan kalau aku adalah orang yang  fake(palsu), hanya ada di dunia maya saja. Tapi setelah aku melihat profil akun tersebut, aku melihat bio akun tersebut disitu tertuliskan “menyudahi dendam yang belum terselesaikan “. Aku termenung sebentar, aku berpikir apa mungkin ini ada kaitannya dengan akun haters sebelumnya yaitu “willyhaters” karena dulu akun  tersebut yang kalah dalam pembuktian kebenaran. Ya aku berpikir demikian, tapi apalah bagaimana bisa aku dibikin deact terlebih dulu yang pada faktanya aku benar-benar ada. Aku juga sempat berpikir, apa ini ada hubungannya juga dengan masalahku di tahun 2010 yang membuat nama aku jelek bukan hanya di dunia maya namun juga di dunia real. Ya bisa saja ini ada hubungannya dengan masa lalu. Sempat aku tertawa terbahak karena di akun aneh tersebut sangatlah aneh, dimana akun tersebut boleh dibilang sebagai hatersku, tapi malah memfollow akunku, itu merupakan sesuatu yang menurutku adalah sebuah kebodohan besar, dan juga tidak ada followers yang memfollow akun tersebut. Akupun tak mengerti seberapa lama akun tersebut akan bertahan. Tapi apalah gunanya jika kita berada dijalan yang benar tapi kita tetap melayani mereka yang berada dijalan yang benar, biarlah waktu yang membuktikan kebenarannya :)

with very emotional :@
wi

Senin, 03 Januari 2011

Fani

Fani begitulah nama panggilannya, dia adalah teman dari dunia maya facebook. Pertemuan kami berawal sekitar 4 tahun yang lalu dan bisa dibilang unik, dimana awalnya kita memulai pertemanan dengan jejaring sosial facebook. Awalnya terasa garing untuk menjalin pertemanan, dimana tidak ada topik yang jelas yang dibicarakan, tapi lama-lama kelamaan, kita bisa ngobrol dengan enak melalui facebook. Sampai pada akhirnya kita bertukar nomor hp dan berhubungan melalui sms. Sampai pada akhirnya aku sudah menganggap dia seperti adikku sendiri dan sebaliknya sampai akupun bisa menceritakan masalah-masalah yang sedang terjadi dalam diriku kepadanya. Aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan “nonik”. Sempat beberapa waktu kami lost contact, entah mengapa bisa begitu. Tapi akhirnya kita bisa keep contact sampai sekarang, walaupun kami juga belum bertatap muka satu sama lain, kami tetap menjalin pertemanan, ya mungkin bisa lebih diartikan sama keluarga sendiri. Canda tawa kami lalui bersama, jika ada yang senang bercerita, begitu juga jika sedang ada masalah, kami saling menceritakan masalah untuk mendapatkan sebuah solusinya, tapi anehnya, 4 tahun pertemanan kita itu, baru 5 hari yang lalu tepatnya tanggal 29 Desember 2010, kami bertelepon  dan mengetahui suara masing-masing.  Aku sering menceritakan apa yang aku alami sehari-hari kepadanya, seperti tidak ada keraguan untuk menceritakannya kepadanya. Aku ingin pertemanan yang bisa lebih dianggap seperti keluarga sendiri tetap bisa dijalin sampai kapanpun hingga kamipun juga bisa bertatap muka satu sama lain. SEMOGA INI MENJADI SEBUAH PERTEMENAN YANG TAKKAN TERPUTUS DAN SELAMA-LAMANYA :)
With love :)
wi